A.   RODA
Roda adalah salah satu komponen utama kendaraan atau mobil. Roda dalam hubungannya dengan as roda, memungkinkan benda yang berat dapat dipindahkan dengan mudah. Sebuah roda sangat mengurangi gesekan dengan mem­fasilitasi gerakan dengan rolling bersama-sama dengan penggunaan as roda.
Roda sekarang terdiri dari pelek dan ban, yang merupakan komponen utama mobil dengan segala tuntutan sesuai dengan teknologi kendaraan masa kini. Pelek terbuat dari logam sedangkan ban terdiri dari bahan terbanyak adalah karet , kawat baja, karbon dan nilon atau polyester.
    1.    Peleg ( Velg )
Peleg adalah bagian dari roda yang berfungsi untuk menerima berat dan semua beban kendaraan serta gaya yang ditimbulkan oleh kondisi jalan. Oleh karena itu pelek dituntut harus :
·   Kuat dan ringan
·   Dapat memindahkan panas dengan baik ( akibat dari rem dan gesekan ban)
·   Perawatan mudah

                  a.    Jenis–Jenis Pelek Menurut Bahannya
1)      Pelek Baja (besi)
Gambar Peleg Baja

Pelek ini dibuat dari baja yang dipres (dari lembaran baja yang digulung dan dipres) Sifat-Sifatnya : Daya tahan pemakaian tinggi, Tingkat kualitas pelek dapat dibuat seragam, Perawatan sangat mudah, dan Murah
2)     Pelek Alumunium Paduan
Kebanyakan pelek jenis ini dibuat dari paduan aluminium dan magnesium. Jenis pelek ini selain tampilannya bagus dan menarik juga menyerap panas lebih baik. Selain hal tersebut diatas , pelek aluminium paduan ini mempunyai sifat lainnya , yaitu : Ringan dapat memberikan kenyamanan pada kendaraan, Memerlukan mur khusus untuk pengikatan roda, dan Kekencangan mur / baut roda perlu diperiksa berkala (1500 km pertama harus diperiksa)
Gambar Peleg Aluminium Paduan

                          b.    Ukuran kode peleg
                    Sebuah peleg tertera kode sebagai berikut :  7½ x 17 ;  4 x 114.3 dan ET+40.
                    Angka 7½ pada rangkaian kode 7½ x 17 merupakan lebar peleg dalam satuan inci 
                    sementara angka 17 merupakan diameter peleg dalam satuan inci. Arti angka 7½ x 17  
                    berarti peleg memiliki lebar 7½ inci dengan diameter 17 inci.
                    Sedangkan rangkaian kode 4 x 114.3 pada peleg merupakan kode untuk menunjukkan 
                    jumlah baut , yaitu 4 buah baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle
                   Diameter) yaitu diameter pola lingkaran posisi baut dalam satuan milimeter.

2.    Ban
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidak teraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Ban merupakan bagian dari kendaraan yang langsung berhubungan dengan jalan. Dan berfungsi untuk menjamin kendaraan berjalan nyaman dan aman dengan mengurangi hambatan – hambatan gelinding ( rolling resistance ) roda.  Fungsi utama dari ban adalah Menahan beban, Meredam guncangan, Meneruskan tenaga dari mesin, Meneruskan fungsi kemudi

a.    Konstruksi Ban
1)     Ban Bias ( Diagonal )
Ban bias adalah ban yang dibuat dengan susunan dua atau lebih benang yang melingkar dari bead ke bead dengan membentuk sudut 40 derajat hingga 65 derajat terhadap garis tengah lingkaran ban. Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai pada kendaraan angkutan, karena ban konstruksi ini hanya mengandalkan kekuatan menahan beban berat.


                        Kode dan ukuran ban bias.
Kode Ukuran ban bias berbeda dengan kode ukuran ban konstruksi Radial, contoh kode ukuran ban bias adalah 7.50 – 16  8PR , artinya angka 7.50 dari rangkaian kode 7.50 – 16   8PR merupakan lebar ban dalam satuan inchi , 16 merupakan diameter RIM dalam satuan inchi kemudian kode 8PR adalah bahwa lapisan karkas pada ban tersebut kekuatannya setara dengan 8 lapisan jika lapisan karkasnya terbuat dari cotton. Jadi kode ban bias 7.50 – 16   8PR adalah ban tersebut mempunyai lebar 7.5 inchi dan diameter untuk RIM 16 inchi serta mempunyai kekuatan beban pikul setara 8 lapisan karkas.

2)     Ban Radial
Ban radial memiliki konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban Radial memiliki jalinan plycord yang membentang dari satu bibir ban ke bibir ban sampingnya. Jalinan antara Plycord juga di perkuat oleh sabuk kawat baja.

Nama dan Fungsi Bagian Ban Radial
·         Tread adalah lapisan karet luar bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi carcass ban terhadap keausan ,  benturan, kerusakandan tusukan obyek dari luar yang dapat merusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern, yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.
·         Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban Bias terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban Radial terbuat dari kawat baja ) yang diletakkan di antara tread dan carcass / casing yang memperkuat daya rekat keduanya . Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Carcass / Casing.
·         Carcass / Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply ( layer ) dari tire cord yang direkatkan menjadi satu dengan karet.
·         Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim peleg dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan peleg dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip.
·         Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan berfungsi untuk melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar.Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya.
·         Inner Liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap udara.


a)    Kode Ukuran ban Radial
Ban mempunyai bahasa sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya. Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia.
Sebagai contoh ada ban dengan kode seperti pada gambar 2.31 , Ban Radial dengan kodenya, yaitu : 205 / 65 R 15  94 H 
Angka 205 dari rangkaian kode 205 / 65 R 15  94 H merupakan lebar ban dalam satuan milimeter , kemudian angka 65 adalah aspek rasio ban dalam satuan prosentase terhadap lebar ban, dan huruf R merupakan konstruksi Radial serta angka 15 merupakan diameter RIM dalam satuan inchi kemudian angka 94 merupakan load index atau indek beban dalam satuan KG maksimum sedangkan huruf H merupakan kode simbol indek kecepatan (speed index ) dalam satuan KM / jam.

b)    Pemasangan Ban Baru
Untuk ban baru baik konstruksi radial maupun bias terdapat beberapa tanda ( stempel ) bulat berwarna, yaitu warna putih , warna kuning dan warna merah. Dalam pemasangan ban baru pada peleg , ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pemasangannya.

o   Peleg .
Pastikan bahwa peleg dalam kondisi bersih dan kondisi baik tidak bengkok maupun oleng.
o   Ban.
Ban harus diperhatikan tanda stempel dari pabrik, berupa tanda bulatan warna putih, warna merah dan warna kuning.
Tanda bulatan warna kuning harus tepat pada lubang tempat valve stem atau cop pentil, karena pada tanda bulatan kuning tersebut adalah posisi ban yang paling ringan.




              Gambar Tanda Titik pada Ban Baru









 


B.   SISTEM REM

Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak) menjadi energi panas .
Gambar Perubahan energi kinetik menjadi energi panas

Proses perubahan energi terjadi ketika kampas  rem  menekan  tromol/ cakram sehingga menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi panas. Energi panas hasil gesekan antara kampas dan tromol/cakram kemudian dibuang ke udara luar. Intensitas panas sebanding dengan bobot dan kecepatan kendaraan.

1.    Rem Tromol

Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang  pada backing  plate. Ketika pedal rem  ditekan,  silinder  roda  hidrolik akan men- dorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan.


Gambar Komponen Rem

Keterangan:  
1.    Tromol                                            6.   Silinder roda
2.    Pegas sepatu rem                          7.    Nipel pembuang udara
3.    Backing plate                                 8.    Penyetel rem
4.    Kanvas rem                                    9.    Pin penekan
5.    Pegas kemudi                                10.  Sepatu rem

 

a. Tromol
Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Tromol juga harus dapat menyerap dan meng- hilangkan sejumlah panas yang timbul akibat gesekan. Pada umumnya terdapat 2 jenis tromol rem, yaitu tipe internal dan tipe eksternal. Pada jenis internal (internal type). Bahan tromol yaitu Tromol dari besi tuang, Tromol dari aluminium.

 

b. Sepatu rem (brake shoe)
Sepatu rem berbentuk busur menyesuaikan dengan permukaan tromol rem. Kampas rem berbahan khusus terikat (dilem) atau terpaku pada sepatu rem.
Gambar Sepatu rem

c. Kampas rem (brake lining)
    Bahan tambah kampas rem
Material
Keterangan
Aluminum oxide
Bentuk  terhidrasi  ditambahkan  sebagai  agen

polishing.
Ketahanan   aus,   tetapi   dapat   menghasilkan

fading.
Besi  oksida  silika  hydrous  bentuk  zirkonium
silikat   kuarsa   menyatu   sangat   keras   dan merupakan bentuk yang paling kasar.
Iron oxides
Bijih  besi  (FezOs)  dapat  bertindak   sebagai

abrasif ringan dan juga FeSO4)
Quartz
Partikel mineral hancur (SiO2)
Silica
Diproduksi secara alami atau sintetis (SiO2)



d. Silinder roda (wheel cylinder)


Gambar Komponen silinder roda

                 Silinder roda terdiri dari bagian- bagian berikut ini :
       1.  Cylinder
2.  Pistons
3.  seal piston
4.  Expander spring assembly
5.  protective dust covers
6.  Actuating pin
(some models)
7.  Bleeder valve

Silinder roda ada tiga jenis, yaitu : 1)  Silinder roda satu piston. 2)  Silider roda dua piston. 3)  Slinder roda bertingkat.


Gambar Silinder roda dua piston




Gambar Silinder roda bertingkat

 

Gambar Potongan silinder roda satu piston




e.  Anchor pin
Anchor adalah bagian sistem rem tromol terpasang pada backing plate menjadi tumpuan dari sepatu rem.  Anchor menanggung semua kekuatan sepatu rem tromol. Pada umumnya terdapat dua macam anchors, yaitu anchors pin tetap dan achor pin geser.



Gambar Anchor pin tetap


f. Backing plate
Backing Plate adalah cakram baja yang terpasang ke rumah poros atau axle housing dan tidak bisa berputar. Backing Plate merupakan   landasan untuk sistem rem tromol, dimana anchor dan silinder roda, sepatu rem, pegas pe- ngembali dan termasuk beberapa penyetel (adjuster), terpasang ke backing plate. Backing Plate merupakan bantalan di mana sepatu rem dapat bergerak.
Gambar Backing plate


g. Pegas sepatu rem (Brake Shoe Springs).
-   Coil Spring
Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring terdiri dari pin bulat, pegas spiral, dan cincin. Salah satu ujung pin dibentuk menjadi bentuk pipih dan ujung lainnya diratakan. Pin ini diinstal melalui lubang di backing plate dan lubang  di sepatu rem. Pin melewati coil spring dan cincin diinstal melalui sepatu rem.
Gambar Pegas pemegang sepatu rem jenis coil spring

Keterangan:
A.  Tension pin
B.  Retainer spring
C.  Retainer
D.  Sepatu rem



-   Spring klip

Jenis yang kedua adalah  pegas klip. Desain ini  juga menggunakan  pin.  Klip adalah baja  pegas datar  yang  dibentuk menyerupai huruf U dengan lubang di setiap ujung.
Gambar Pegas pemegang sepatu rem jenis klip spring


h. Pegas pengembali sepatu rem.

Pegas pengembali sepatu rem selalu jenis pegas coil.  Fungsi pegas pengem- bali sepatu rem adalah untuk mengembalikan  sepatu  rem  ke  posisi  dimana silinder roda tidak memperoleh tekanan hidrolik. Kemudian pegas menarik sepatu rem ke posisi semula, dan mendorong piston silinder roda ke posisi belum ditekan.

i.  Pegas anti getar (Anti Rattle Springs)
Pegas anti getar  yang  digunakan dalam majelis rem  tromol  adalah  untuk mengurangi getaran dan suara mengeklik. Caranya yaitu dengan memberikan sedikit tegangan pegas antara dua bagian. Ketegangan ini menghilangkan kelonggaran dan menjaga bagian dari kekocakan satu sama lain. Kebanyakan pegas anti-bergetar  adalah jenis coil springs.
Gambar Pegas anti getar


j.  Unit Penyetel
Pada beberapa sistem rem tromol, adjuster, yang ditempatkan di bagian atas, langsung di bawah roda silinder, dengan bagian bawah penahan sepatu rem.


k. Self Energizing Effect (Gaya Penguatan Sendiri)

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan efek pengereman diantaranya adalah menekan pedal rem lebih keras, konstruksi penahan sepatu rem dan arah rotasi tromol. Faktor yang terakhir disebut Self Energizing Effect dari sepatu rem. Ketika sepatu menekan tromol pada saat tromol berputar, gesekan pada titik di mana kontak bidang gesek tromol dengan kanvas sepatu rem akan mencoba untuk menarik sepatu rem ke dalam tromol. Hal ini akan berakibat sepatu rem akan semakin kuat menekan tromol. Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin besar tromol rotasi, dan semakin besar efek penekanan. Kondisi ini dinamakan self-energizing effect pada rem tromol.
Gambar Skema terjadinya Self Energizing Effect

Jenis-jenis rem tromol.
a. Rem tromol Non servo.
Rem tromol non-servo digunakan pada kendaraan yang lebih kecil, dengan front- wheel drive. Tekanan silinder roda mendorong kedua sepatu rem ke luar. Sepatu depan  terdapat  self energizing  karena  mendapat   pengaruh  dari putaran tromol (gerakan sepatu rem searah dengan putaran tromol) disebut dengan sepatu rem primer atau leading. Namun,   sepatu rem belakang mene- kan  tromol  dan  berlawanan  arah  dengan  putaran  tromol  sehingga  tidak memiliki self-energizing. Sepatu rem belakang  bekerja hanya dengan tekanan hidrolik silinder roda belakang. Jika kendaraan bergerak mundur terjadi hal yang sebaliknya.
·    Two Leading/Duplek
Rem tromol non-servo tipe two leading digunakan pada kendaraan yang kecil atau besar  pada  roda  depan.  Pada  rem  roda depan menerima tambahan sebagian beban roda belakang pada saat kendaraan di rem.. Tekanan silin- der roda mendorong kedua sepatu rem ke luar.

·   Dual Two Leading (Duo Duplek)
Rem  tromol  tipe  duo  two  leading  adalah  hampir  sama  dengan  tipe  two leading akan tetapi tipe duo two leading menggunakan dua silinder roda masing-masing dengan dua piston dengan demikian semua sepatu rem memiliki self-energizing effect, baik kendaraan bergerak maju atau mundur.


 b. Rem tromol Servo.
Pada rem servo kedua sepatu primer dan sekunder berkontribusi terhadap proses pengereman. Sistem rem servo menggunakan piston silinder roda pis- ton tunggal (servo) atau menggunakan slinder roda dengan piston ganda (duo servo), yang terpasang di bagian atas dari backing plate. Bagian bawah sepatu rem (dudukan sepatu rem) tidak melekat pada backing plate. Sebaliknya, sepatu yang terhubung melalui penyetel roda bintang yang mengambang.

Rem tromol uni servo (silinder roda satu piston.)

-     Ketika pedal rem ditekan, kedua sepatu dipaksa keluar terhadap rotating tromol rem dengan piston silinder roda. Ketika sepatu primer menekan ke dalam tromol, ia terpengaruh putaran tromol. Rotasi   ini   diteruskan   ke sepatu  sekunder  melalui  floating  penyetel  roda bintang yang mengam- bang. Kekuatannya transfer ini disebut tindakan servo.
-     Self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem pada saat ken- daran berjalan maju, sedangkan pada saat kendaraan bergerak mundur maka kedua sepatu rem menjadi sekunder.
Gambar Rem uni servo


Rem tromol duo servo (silinder roda dua piston)

Cara kerja  rem tromol tipe duo servo adalah sama dengan rem tromol tipe servo dengan perbedaannya adalah: Tipe duo servo menggunakan silinder roda dengan dua piston dengan demikian baik kendaraan bergerak  maju atau  mundur self-energizing effect akan muncul pada kedua sepatu rem.

Gambar Rem duo servo



 2.    Rem parkir

Standar Keselamatan Kendaraan mengharuskan rem parkir mampu menahan kendaraan berhenti pada tingkat kemiringan 30 derajat.  Sistem  rem parkir di sebagian besar kendaraan dioprasikan menggunakan tangan atau kaki, rem parkir bekerja pada roda belakang.
Gambar Mekanisme rem parkir



Rem  parkir  beroperasi secara independen dari sistem  rem  hidrolik. Ketika mengaktifkan tuas/pedal, kabel meregang (mengencang) erat ke rem belakang dan mengunci rem terhadap permukaan gesek tromol.

Ada tiga tipe cara pengoperasian rem parkir, yaitu :
              A. Tipe stick
              B. Tipe center lever
              C. Tipe pedal

Gambar Tipe-tipe pengoperasian rem parkir






  3. Rem Cakram
Rem cakram yang digunakan pada kendaraan modern umumnya pada roda depan, sementara ada juga yang menggunakan rem cakram untuk  rem  roda depan dan belakang.
Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah:
1. Pendinginan yang baik.
2. Mengurangi rem monting.
3. Penyetelan secara otomatis


Gambar Rem Cakram


Komponen rem cakram

a)  Cakram (disc)

Pada  umumnya,  rotor/cakram  terbuat  dari  besi  cor, berbentuk solid atau berventilasi. Jenis cakram berventilasi memiliki sirip pendingin yang berguna untuk melemparkan udara melalui celah tengah untuk pendingin- an yang lebih baik.
Gambar Cakram berventilasi

b) Kaliper

Kaliper, disebut juga silinder atau rumah piston, dan terpasang pada steering knuckle atau pembawa roda. Ada dua jenis caliper yaitu floating caliper (kaliper luncur) dan fixed caliper (caliper tetap).

Gambar Kaliper tetap



c)  Pad (kanvas rem)

Aplikasi desain rem yang berbeda membutuhkan berbagai jenis bahan gesekan yang  berbeda  pula. Beberapa pertimbangan  dalam  pemakaian Pad (kanvas rem) adalah :Koefisien gesekan harus tetap konstan pada berbagai suhu. Pad (kanvas rem) tidak cepat habis.Pad (kanvas rem) harus tahan suhu tinggi tanpa terjadi penurunan koe- fisien gesek dan harus mampu bekerja tanpa kebisingan.

Gambar Pad

d) Rem parkir

Banyak kendaraan rem roda belakang yang dilengkapi dengan rem cakram memerlukan aplikasi rem parkir. Dua jenis yang paling umum dari rem parkir caliper adalah : Screw-and-nut dan Ball-and-ramp.

3.    Sistem Hidrolik Rem

Sebuah prinsip penting dari hidrolik adalah hukum Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa ketika tekanan diterapkan untuk cairan dalam ruang tertutup, cairan akan meneruskannya ke segala arah dengan tekanan yang sama.


Gambar Prinsip rem hidrolis

a.    Silinder Master

Silinder master berfungsi mengkonversi kekuatan mekanik dari pedal rem ke tekanan hidrolik pada minyak rem.
1.  Komponen Silinder Master


Gambar Penampang silinder master


Silinder master berisi piston, seal piston, pegas pengembali dan reservoir. Reservoir itu memiliki tutup dengan seal karet diafragma yang harus dalam kondisi baik supaya dapat menutup dengan benar . Selain itu, sebagian tempat fluida rem dan untuk memperingatkan pengemudi apabila kondisi fluida yang mulai berkurang.

2. Cara kerja silinder master a)  Saat bebas

Gambar Saat bebas


Seperti yang terlihat pada gambar di atas, ada dua piston (primer dan sekunder) dan dua pegas di dalam master silinder. Pada saat pedal rem posisi bebas piston dan seal master silinder berada di antara lubang kompensasi dan lubang penambahan, dengan demikian maka minyak rem berhubungan dengan ruang kerja dan ruang tekanan rendah di belakang piston.

b)  Saat pedal diinjak


Gambar Saat pedal diinjak

Seperti yang terlihat pada gambar diatas, ada dua piston (primer dan se- kunder) dan dua pegas di dalam master silinder. Ketika pedal rem ditekan, push rod bergerak mendorong piston utama ke depan yang memulai untuk membangun tekanan di dalam ruang utama dan disaluran. Ketika pedal rem ditekan lebih jauh,  tekanan  fluida  antara  piston  primer  dan  sekun- der terus meningkat, kemudian memaksa piston sekunder depan dan me- naikkan tekanan di sirkuit sekunder. Jika rem beroperasi dengan benar, tekanan akan sama di kedua sirkuit.

c)  Saat pedal dilepas
Selama   pedal   rem   dibebaskan   hal-hal   berikut   ini   dapat   terjadi: Pegas pengembali mendorong piston master silinder kembali ke posisi semula lebih cepat dari pada cairan rem kembali melalui saluran hidrolik . Piston harus kembali dengan cepat sehingga sistem rem bisa siap untuk di tekan lagi, jika diperlukan. Gerakan kembali piston yang cepat bisa men- ciptakan kekosongan dalam ruang tekanan tinggi silinder master. Lubang kompensasi memungkinkan cairan rem dari reservoir untuk mengisi ruang piston tekanan rendah. Cairan rem dari ruang tekanan rendah kemudian melewati lubang di piston dan melewati bibir seal piston. Piston kemudian dapat kembali dan menyebabkan cairan tambahan untuk dipindahkan ke depan piston, akibatnya ada kelebihan cairan rem yang berada   di ruang kerja master silinder. Kelebihan cairan ini mudah dikembalikan ke reservoir melalui lubang kompensasi yang sudah   terbuka   jika   piston   master silinder sudah sampai pada pembatas.





b. Minyak Rem dan Sistem Bleeding Rem

Spesifikasi untuk semua cairan rem otomotif berdasarkan standar Department of

Transportation (DOT)  harus memiliki spesifikasi  kualitas  minyak rem seperti:

-    Bebas mengalir pada temperatur rendah dan tinggi.

-    Titik didih lebih dari 400 derajat F (204 derajat C).

-    Titik beku yang rendah.

-    Non-korosif terhadap bagian logam atau karet rem.

-    Kemampuan untuk melumasi bagian logam dan karet

-     Higroskopis (Kemampuan untuk menyerap kelembaban yang masuk sistem hidrolik).

Ketiga   cairan   rem   saat   ini menurut   DOT adalah DOT 3, DOT 4 dan DOT 5. DOT 3 dan DOT 4 adalah campuran polialkilena-glyco-eter sedangkan DOT 5 berbahan dasar silikon.

1. Pemilihan ,penanganan Brake Fluid dan menyimpan minyak rem.

Untuk mencegah kontaminasi, minyak rem tidak boleh terkena udara terbuka, wadah minyak rem harus ditutup rapat dan ditandai dengan jelas.

       2. Prosedur untuk menambahkan minyak rem.
PERHATIAN :

Ikuti prosedur yang tepat saat menambahkan cairan rem ke dalam sistem sistem rem untuk menghindari cedera pada teknisi dan kerusakan pada sistem rem.
-    Parkir kendaraan pada permukaan yang datar.
-    Hati-hati membersihkan semua kotoran dari penutup master silinder.
-    Lepaskan penutup master silinder.
-     Pastikan  cairan  di  reservoir  jelas  dan  bersih.  Jika  cairan  memiliki penampilan berkarat atau susu, tiriskan, bilas, dan blending sistem rem.
-     Tambahkan cairan ke sistem sampai tingkat ini dalam 1/4 di bagian atas reservoir.
-     Mengembalikan   bentuk   diafragma   penutup.   Ini   seharusnya   tidak memiliki lubang dan berada dalam kondisi baik.
-    Diafragma mungkin telah menjadi lunak akibat cairan yang terkontaminasi.
-    Pasang kembali penutup.
-     Periksa kendaraan untuk memastikan bahwa tidak ada minyak rem telah tumpah atau dilemparkan pada permukaan dicat. Gunakan sabun dan air untuk membersihkan minyak rem dari setiap permukaan yang dicat.

3. Bleeding silinder master
Bleeding silinder master merupakan suatu keharusan bagi kendaraan setelah diservis  dan  sebelum  menginstal/menginstal  ulang  pada  kendaraan.  Salah satu metode untuk membleeding master silinder membutuhkan 2 pipa rem master silinder dan mengarahkan fluida kembali ke reservoir.

Isi reservoir dengan minyak rem yang bersih  dan  perlahan-lahan mendorong piston master silinder dalam beberapa kali sampai gelembung udara tidak terlihat lagi. Prosedur ini menghemat waktu dan cairan ketika membleeding sis- tem hidrolik .
Gambar Mem-bleeding silinder master

Setiap  kali  sistem  rem  hidrolik  dibuka  ke  atmosfer  untuk  perbaikan  atau karena kebocoran, maka sistem harus dibleeding untuk mengeluarkan udara. Tidak seperti minyak rem, udara kompresibel dan dapat menyebabkan pedal rem kenyal dan aplikasi rem tidak efektif.

4.    Boster

Kendaraan  moderen  dilengkapi  dengan  boster  untuk  membantu  pengemudi ketika menginjak pedal rem. Sebagian besar jenis yang umum dari boster merupakan jenis kevakuman.  Sistem  boster  vakum  menggunakan  perbedaan antara kevakuman manifold mesin (tekanan negatif di dalam intake manifold) dan tekanan atmosfer 14,7 psi.
a)  Jenis-jenis boster
·    Boster vakum
Ada  dua  jenis boster  vakum digunakan pada kendaraan modern yaitu: satu-diafragma dan tandem-diafragma (dual-diafragma). Kedua jenis  bos- ter beroperasi sama tapi booster tandem mempunyai diameter diafragma lebih kecil.

Gambar Boster diafragma tunggal



Gambar Boster diafragma ganda



VIDEO CARA KERJA BONGKAR PASANG RODA


VIDEO CARA KERJA SISTEM REM